JAKARTA – Sejumlah aparat keamanan mendatangi kediaman Habib Riziek Shihab (HRS) di kawasan petamburan pada, Sabtu (21/11).
Kanit Patroli Polsek Tanah Abang, Kompol Margiyono megatakan, kedatangan para petugas itu,untuk memastikan kesehatan HRS. Sebab beredar kabar HRS sedang sakit.
Kendati begitu, salah satu perwakilan keluarga tidak mengizinkan untuk bertemu HRS karena sedang beristirahat. Sebelumnnya beredar kabar bahwa HRS sakit usai menghadiri sejumlah kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa.
“Kami hanya sampaikan pesan, Terus kemudian setelah itu kok ada berita beliau sakit. Maka kami mendatangi kami mengecek, tapi ini diduga loh ya, diduga ya bisa terpapar. Ini namanya diduga itu bisa iya, bisa tidak,” ucapMargiono seperti yang dilansir Fajar Indonesia Network (fin.co.id) Senin, (23/11).
Untuk itu, polisi menyarankan agar HRS melakukan tes swab. Namun responnya, tak memberikan kepastian kapan waktu tes swab akan dilakukan.
Margiyono mengatakan, untuk melakukan tes Swan kepada HRS pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Iya (akan kerja sama dengan Dinkes setempat), iya,” katanya.
Tes swab tersebut guna mendeteksi pihak yang diduga terpapar COVID-19. Apalagi Lurah Petamburan diketahui terpapar lebih dulu.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) FPI Aziz Yanuar menegaskan, kedatangan para aparat ke kediaman HRS tidak ada penolakan.
“Bukan, bukan ditolak. Nggak ada yang nolak. Tiga pilar itu diwakili oleh Kapolsek Tanah Abang diwakili oleh pihak pengurus kediaman HRS dan masyarakat di situ, itu menanyakan apakah betul HRS sakit, dijawab tidak. Sehat walafiat, hanya mau mengkonfirmasi,” katanya.
Selain itu, aparat datang sudah terlalu malam. Aparat datang pukul 23.00 WIB. Saat itu, HRS sudah beristirahat.
Pihak keluarga HRS telah berdialog. Pihak keluarga memastikan kondisi HRS sehat. Kemudian, aparat menyarankan untuk dilakukan swab test terhadap HRS.
“Yang kedua menganjurkan kalau memang sakit untuk di-swab gitu. Tapi menganjurkan tidak mewajibkan. Jadi poinnya cuman dua, cek kondisi sama menganjurkan untuk di-swab,” sambungnya.
Terkait tes swab Aziz mengatakan itu merupakan hak HRS. Terlebih HRS dalam kondisi sehat, sehingga belum perlu menjalani tes swab.
“Ya saya nggak tahu itu kan dari Habib Rizieq-nya. Tapi perlu diketahui, swab test itu adalah hak dari masyarakat kan apakah perlu dilakukan atau nggak, apalagi kondisinya sehat, ngapain di-swab,” tegasnya.
Dia juga mengatakan pemerintah tak perlu repot menyediakan fasilitas tes COVID-19 untuk HRS. FPI mengaku telah memiliki tim kesehatan tersendiri.
“Ya kan kita punya tim sendiri buat swab. Ada HILMI (Hilal Merah Indonesia), ada Mer-C, gitu kan. Kita punya tim sendiri. Nggak usah repot-repot pemerintah itu tenang saja,” ungkapnya.
Aziz meminta kepada pemerintah agar tidak mengistimewakan pihak HRS, FPI, maupun kawasan Petamburan. Sebab masih banyak sektor yang membutuhkan perhatian lebih saat Pandemi COVID-19.
“Jadi sudahlah, kita juga pahamlah. Jadi tak perlu kita diistimewakan untuk tes swab gratis atau apalah. Karena yang urgen untuk Tim Gugus COVID-19 itu harusnya salah satunya di Mabes Polri, di mana tahanan-tahanan itu diduga terkena COVID-19,” ujarnya.(gw/fin)